Kenali Holiday Blues: Pasca Libur? Hati Kok Malah Sepi? (2024)

Holiday Blues Pengaruh Rutinitas

Kenali Holiday Blues: Pasca Libur? Hati Kok Malah Sepi?

margaretperry.org – Liburan usai, saatnya kembali beraktivitas. Tapi kok rasanya semangat hilang dan suasana hati jadi murung? Jangan khawatir, ini mungkin Holiday Blues. Istilah ini menggambarkan perasaan sedih, lesu, dan kurang semangat yang muncul setelah menjalani liburan.

Perasaan ini normal terjadi, apalagi setelah liburan yang menyenangkan dan membawa banyak kenangan manis. Mari kita kenali lebih dalam tentang Holiday Blues dan cara mengatasinya agar Anda bisa kembali bersemangat menjalani hari.

Apa Itu Holiday Blues?

Holiday Blues bukanlah gangguan kesehatan mental yang serius. Ini merupakan fenomena psikologis yang umum dialami orang-orang setelah periode liburan berakhir. Perasaan sedih, lesu, dan kurang semangat ini biasanya muncul beberapa hari hingga beberapa minggu setelah liburan selesai.

Holiday Blues Pengaruh Rutinitas

Gejala-gejala Holiday Blues:

  • Perasaan sedih dan murung
  • Kehilangan semangat
  • Lelah dan kurang energi
  • Kesulitan konsentrasi
  • Perubahan nafsu makan dan pola tidur
  • Mudah tersinggung dan gampang marah
  • Perasaan cemas dan khawatir tentang pekerjaan atau rutinitas yang akan dijalani

Penyebab Holiday Blues

Ada beberapa faktor yang dapat memicu munculnya Holiday Blues, diantaranya:

  1. Perubahan Rutinitas: Liburan biasanya membawa perubahan rutinitas sehari-hari. Tidur lebih larut, bangun lebih siang, dan aktivitas yang lebih bebas dari jadwal ketat. Kembali ke rutinitas kerja yang padat bisa menimbulkan perasaan enggan dan kurang semangat.
  2. Post-Holiday Letdown: Liburan sering dipenuhi dengan aktivitas menyenangkan, seperti berlibur ke tempat wisata, berkumpul dengan keluarga dan teman, atau mencicipi kuliner lezat. Kembali ke kenyataan sehari-hari yang lebih sederhana bisa menimbulkan perasaan kecewa dan sedih.
  3. Stres Pasca Liburan: Terkadang liburan justru meninggalkan beban tersendiri, misalnya karena pengeluaran yang berlebih saat liburan atau stres karena perjalanan yang melelahkan. Beban ini bisa berkontribusi pada munculnya Holiday Blues.

Berikut adalah beberapa penyebab dan cara mengatasi blues liburan:

  1. Perasaan Kesepian: Bagi banyak orang, liburan sering kali berarti waktu bersama keluarga dan teman-teman. Namun, bagi mereka yang merasa sendirian atau terpisah dari orang-orang yang mereka cintai, liburan dapat memperburuk perasaan kesepian. Cara mengatasinya adalah dengan mencari cara untuk tetap terhubung dengan orang-orang terkasih, baik melalui panggilan telepon, obrolan video, atau bertemu secara langsung jika memungkinkan.
  2. Stres Finansial: Biaya liburan, termasuk perjalanan, hadiah, dan makanan, seringkali dapat menimbulkan stres finansial yang signifikan. Untuk menghindari stres ini, penting untuk membuat anggaran liburan yang realistis dan menyesuaikan harapan dengan kemampuan finansial Anda.
  3. Perubahan Rutinitas: Liburan sering kali berarti perubahan dalam rutinitas sehari-hari, yang dapat mengganggu keseimbangan dan menyebabkan perasaan tidak nyaman. Usahakan untuk tetap menjaga rutinitas dasar, seperti waktu tidur dan pola makan, sebisa mungkin.
  4. Ekspektasi yang Tidak Realistis: Terlalu banyak harapan terhadap liburan seringkali dapat menyebabkan kekecewaan dan perasaan sedih saat realitas tidak sesuai dengan yang diharapkan. Cobalah untuk mengatur ekspektasi yang realistis dan fokus pada momen-momen kecil yang berarti selama liburan.
  5. Perasaan Kehilangan: Bagi beberapa orang, liburan juga dapat memicu perasaan kehilangan, terutama jika mereka merayakan tanpa orang-orang yang sudah meninggalkan mereka. Cari cara untuk mengenang dan merayakan kenangan bersama orang yang telah pergi, misalnya dengan membuat tradisi baru atau menyumbang untuk tujuan yang mereka dukung.
  6. Tekanan Sosial: Tekanan untuk merayakan liburan dengan sempurna, seperti yang sering dipromosikan di media sosial, juga dapat menyebabkan perasaan tidak adekuat atau gagal. Ingatlah bahwa liburan bukan tentang menciptakan momen yang sempurna, tetapi tentang menghargai hubungan dan momen bersama orang-orang yang Anda cintai.
  7. Perasaan Terisolasi: Bagi mereka yang tidak merayakan liburan yang sama dengan mayoritas orang di sekitar mereka, seperti karena perbedaan agama atau budaya, perasaan terisolasi atau berbeda dapat meningkat. Mencari komunitas atau kelompok yang memahami pengalaman Anda dapat membantu Anda merasa lebih terhubung dan didukung.

Cara Mengatasi Holiday Blues

Penderita Holiday Blues

Holiday Blues umumnya bersifat sementara dan bisa diatasi dengan cara-cara berikut:

  • Kembali ke Rutinitas Secara Perlahan: Jangan langsung menerapkan rutinitas ketat setelah liburan. Beri waktu pada diri sendiri untuk beradaptasi secara perlahan dengan jadwal sehari-hari.
  • Buat Rutinitas Baru yang Menyenangkan: Ciptakan rutinitas baru yang menyenangkan di dalam jadwal Anda. Misalnya, bisa dengan mencoba hobi baru, berolahraga secara rutin, atau menjadwalkan waktu untuk bersantai.
  • Ceritakan Pengalaman Liburan: Berbagi cerita dan foto liburan dengan teman dekat atau keluarga bisa membantu mengobati sedih pasca liburan.
  • Jaga Pola Hidup Sehat: Pastikan Anda cukup tidur, makan makanan sehat, dan berolahraga secara rutin. Pola hidup sehat dapat meningkatkan energi dan menjaga suasana hati tetap positif.
  • Buat Rencana untuk Liburan Berikutnya: Merencanakan liburan berikutnya bisa memberikan semangat
  • Lakukan Aktivitas Menyenangkan: Luangkan waktu untuk melakukan aktivitas yang Anda sukai, seperti membaca buku, menonton film, mendengarkan musik, atau berolahraga.
  • Berkumpul dengan Orang Terkasih: Menghabiskan waktu bersama orang-orang yang Anda sayangi dapat membantu meningkatkan mood dan mengurangi stres.
  • Berkonsultasi dengan Psikolog: Jika Holiday Blues yang Anda alami cukup parah dan mengganggu aktivitas sehari-hari, jangan ragu untuk berkonsultasi dengan psikolog.